Perubahan dalam proses ansos kali, benar-benar memberi manfaat yang begitu bearti bagi kami para peserta peace and green community ( PGC ). Yang dulunya dalam melakuka Ansos kami semua berangkat bersamaan.dan sekarang kami terbagi dalam 2 tahap keberangkatan, keberangkatan pertama, pada sore sabtu, dan tahap yang kedua pada pagi hari minggu sebelum Ansos.
Kami yang berangkat pada sore sabtu begitu beruntung, kami semua bisa bersosialisasi dengan masyarakat lebih cepat dari teman lain. bercengkrama dengan akrabnya, bagaikan kami sudah lama kenal. Masyarakatnya sangat ramah, Kami disambut bak pahlawan yang baru pulang dari medan perang. Kami semua menginap dirumah mantan kepala keuchik desa setempat.
Dan pada malam hari nya, sosialisasi dengan masyarakat kami lanjutkan lagi. Tapi, yang ini formatnya lebih seru dan menyenangkan. Kami para peserta peace and green community mengajak warga untuk nonton bareng film-filmyang bertema perjuangan dan pendidikan. mereka sangat antusias dalam mengikuti acara nonton film ini. salah satu nya: film cut nyak dhien. agar para warga tidak jenuh dengan hanya menonton saja, kami dan juga pemuda desa setempat mengadakan bakar ikan. Ternyata dalam sekejap ikannya telah habis di sikat oleh kami dan juga warga. sungguh pengalaman menyenangkan yang kami semua rasakan, dan mungkin tidak kami rasakan ditempat lain.
Keesokan harinya kami menunggu kedatangan rombongan tahap kedua yang berangkat dari Meulaboh. Setelah mereka datang, kami brifing sebentar, setaelah itu kami langsung ke tujuan kegiatan kami. Kebetulan kelompok ku, mendapat tempat untuk Ansos di kebun kacang yang berada didesa pante ceureumen.
Ketika pertama menginjakkan kaki di kebun itu, aku merasakan hal yang berbeda. keadaannya begitu kental dengan suasana kekeluargaan, masyarakat disitu saling membantu sesama sanak keluarga. Kebetulan pada hari itu mereka sedang panen kacang, jadi banyak saudara pemilik lahan yang ikut membantu panen,.
Jika kita bandingkan perjuangan mereka dalam menanam kacang sampai kacang itu siap panen, Mungkin tidaklah seimbang dengan semangat dan kerja keras mereka. Bayangkan kerja keras mereka hanya berharga 2 juta rupiah, itu dalam 1 satu kebun. tapi mereka tidak merasa tidak puas, karna mereka berkebun kacang hanya untuk menunggu musim tanam padi tiba, dan waktu yang kosong itu mereka pergunakan untuk berkebun saja…
Semangat dan kerja keras, telah melatih mereka utuk selalu bersyukur, walaupun dalam keadaan kekurangan . menemukan orang-orang yang tinggal di kota namun yang berjiwa seperti orang-orang desa, sangatlah sulit.. gemerlap kehidupan serba bercukupan membuat kita tidak sadar kita telah di kalahkan oleh pekerja keras dari desa ini…
Satu keinginan ku, setelah ini. Keinginan yang mungkin akan sulit aku mulai, dan juga mungkin akan sulit tu ku jalani…. Emngobarkan semangat yang ada pada mereka dalam kehidupan sehari-hariku… mungkin akan sulit, namun apa salahnya untuk mencoba, agar aku menjadi orang yang lebih baik………..
0 komentar:
Posting Komentar