Menelisik beberapa tulisan motivasi, yang
tersebar di berbagai buku, dan dunia maya, menjadi suatu kegiatan yang pantas,
untuk dilakukan oleh jiwa-jiwa yang di gandrungi kebingungan dan kegundah
gelana-an, akan hal-hal yang bisa jadi tidak penting, dan semua itu kembali
pada sisi orang dalam memandang nya.
Tak ingin membahas sisi orang lain dalam
memandang, atau hal-hal yang membuat orang-orang gundah kelana, akan lebih
menarik jika pembahasan itu mengenai sebuah kalimat Khalil Gibran. butuh
pemikiran ekstra untuk meng-ekstrak kalimat ini, itu menurut pandangan saya.
Dan saya rasa, tidak ada salahnya untuk hanya sekedar berpandangan.
'Lihatlah
diriku, sebuah kata yang maknanya samar-samar dan membingungkan; kadang kala
tak bermakna; kadang kala bermakna banyak hal'
‘Lihatlah
diriku, sebuah kata yang makna nya samar-samar dan membingungkan’. bagi saya
pribadi kalimat ini mengetuk cakrawala pikiran, tentang siapa kita? Benar sekali,
kita hanya sebuah kata, baik itu sebutan kita sebagai ‘Manusia’, maupun
panggilan ‘Nama’ yang melekat pada kita. Tugas kita hanya membuktikan diri
bahwa kita bisa melebihi sebuah kata tersebut, pergulatan dalam kata yang
membuat kita besar dan dikenang nantinya.
‘Kadang kala bermakna’. benar sekali,
kadang kala, iya kadang kala. Hanya sebuah kata yang diselimuti seonggok
daging, kadang hanya membuat kerusakan di atas muka bumi, apa kita akan di
anggap bermakna?? Bisa jadi akan di anggap bermakna, jika berada diantara orang-orang
perusak dan pembuat onar.
‘Kadang kala bermakna banyak hal’. Banyak hal
brguna yang bisa jadi sudah kita lakukan, itulah kita, serupa kata yang ada
saatnya bermakna. Kembali kepada diri, paham tidaknya kita terhadap diri ini,
akan menentukan haluan diri ini nantinya. Akan menjadi ‘bermakna’, atau justru ‘tak
bermakna’, kemungkinan ‘samar-samar’ juga berpeluang nantinya.
0 komentar:
Posting Komentar